politicalphishing.com – Di Jepang, wanita dengan pola menstruasi yang tidak teratur sering menghadapi risiko tinggi terkena gangguan pada organ reproduksi, khususnya miom dan kista ovarium. Kedua kondisi ini tidak hanya mempengaruhi siklus menstruasi tetapi juga menimbulkan nyeri signifikan yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.
Pernyataan Ahli:
dr. Robert Hunan Purwaka Sp.OG, D.MAS, F.MIS, dari Mayapada Hospital Surabaya, menekankan bahwa kedua kondisi ini termasuk dalam kategori tumor pada organ reproduksi wanita. “Pengenalan terhadap struktur organ genital internal wanita adalah langkah pertama untuk memahami penyakit ini. Uterus, serviks, dan vagina adalah komponen utama, dengan ovarium dan tuba falopi di kedua sisi uterus. Di antara gangguan yang ada, miom uteri dan kista ovarium adalah yang paling sering ditemui,” ujar dr. Robert.
Jenis dan Gejala:
Miom adalah tumor jinak yang berkembang pada jaringan otot rahim, sedangkan kista adalah kantung yang berisi cairan atau udara yang biasanya terbentuk pada ovarium. Kira-kira 10% wanita mengalami kista ovarium, dengan kista fungsional sebagai jenis yang paling umum. Miom uteri, atau fibroid, ditemukan pada 20-30% wanita, berdasarkan data dari jurnal medis Global Epidemiological Characteristics of Uterine Fibroids (2023).
Deteksi dan Gejala Klinis:
Banyak kasus kista dan miom tidak menunjukkan gejala dan sering kali hanya terdeteksi saat pemeriksaan rutin seperti USG. Namun, kista ovarium yang bergejala bisa menyebabkan nyeri menstruasi pada kista endometriosis atau nyeri perut mendadak. Miom uteri seringkali menyebabkan menstruasi yang banyak dan nyeri, serta benjolan atau pembesaran perut pada kasus yang lebih lanjut.
Pilihan Pengobatan:
Tidak semua kasus kista dan miom memerlukan tindakan operasi. “Kista fungsional dan kista endometriosis berukuran kecil bisa saja mengecil atau hilang dengan sendirinya. Namun, jika kista atau miom berukuran lebih dari empat sentimeter dan menimbulkan keluhan, operasi mungkin perlu dipertimbangkan,” kata dr. Robert.
Metode Operasi:
dr. Robert menyarankan penggunaan laparoskopi, sebuah teknik operasi minim invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil di pusar. Metode ini minim bekas dan rasa sakit, memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.
Penting bagi wanita untuk tidak mengabaikan gejala atau tanda yang mungkin terkait dengan gangguan reproduksi seperti miom atau kista. Dengan kemajuan teknologi medis, banyak pilihan pengobatan yang tersedia, seperti laparoskopi, yang menawarkan solusi efektif dengan dampak minimal.