politicalphishing.com

politicalphishing.com – Pada hari Rabu, Israel mengumumkan pembukaan kembali penyeberangan Erez, satu-satunya akses penyeberangan yang menghubungkan Israel dengan Jalur Gaza di tepi utaranya. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi masuknya truk-truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan, menanggapi desakan dari Amerika Serikat yang menuntut Israel mengambil tindakan lebih lanjut dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Penyeberangan Erez sebagai Pintu Kemanusiaan

Pembukaan penyeberangan Erez menjadi kabar baik bagi lembaga-lembaga bantuan internasional, yang telah berbulan-bulan memohon agar Israel memberikan akses lebih leluasa untuk mengirim bantuan. Ini merupakan upaya untuk meredakan kondisi kelaparan yang menimpa ratusan ribu warga sipil di Gaza, yang diperkirakan sebagai salah satu yang terparah.

Kunjungan Diplomatik dan Dorongan Bantuan

Bersamaan dengan pembukaan penyeberangan tersebut, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Blinken menekankan perlunya peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah langkah yang diharapkan dapat meringankan beban krisis di sana.

Sejarah Penutupan dan Konflik

Penyeberangan Erez, yang biasanya digunakan oleh pejalan kaki, telah ditutup sejak Oktober 2023, menyusul serangan yang dilakukan oleh Hamas yang memicu konflik bersenjata. Area di tepi utara Gaza, yang menjadi salah satu lokasi serangan awal oleh pasukan Israel, mengalami kerusakan besar.

Kesulitan Logistik Bantuan

Menurut laporan dari badan-badan bantuan, mereka mengalami kesulitan logistik dalam menjangkau wilayah tersebut dengan persediaan makanan dan obat-obatan, karena harus melintasi zona konflik.

Komitmen Israel dan Respons Internasional

Israel telah berkomitmen untuk membuka kembali Erez sejak April 2024, menyusul sebuah insiden di mana pasukan Israel secara tidak sengaja membunuh pekerja kemanusiaan dalam sebuah serangan udara. Insiden tersebut menarik kecaman internasional, dan Israel meminta maaf atas kejadian tersebut. Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, menyatakan bahwa dukungan lebih lanjut untuk Israel akan bergantung pada peningkatan akses bantuan.

Rencana Peningkatan Akses Bantuan

Kolonel Moshe Tetro, Kepala Administrasi Koordinasi dan Penghubung Israel untuk Gaza, berharap penyeberangan akan dapat dibuka setiap hari. Tujuan ini adalah untuk memungkinkan masuknya sekitar 500 truk bantuan ke Gaza setiap harinya, yang merupakan jumlah pasokan yang sama dengan sebelum konflik dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tujuh bulan terakhir.

Langkah-Langkah Lanjutan

“Ini hanya salah satu dari serangkaian tindakan yang kami ambil selama beberapa minggu terakhir,” ucap Moshe Tetro, menegaskan komitmen Israel dalam upaya kemanusiaan. Sebelumnya, pada April 2024, utusan khusus Amerika untuk masalah kemanusiaan telah memperingatkan tentang risiko kelaparan yang sangat tinggi di Gaza dan mendesak agar upaya penyaluran bantuan, khususnya ke daerah yang padat penduduk di utara, ditingkatkan.