POLITICALPHISHING.COM – Upacara Kasada merupakan salah satu tradisi budaya yang paling menarik dan unik di Indonesia, di mana ritual adat ini telah diwariskan turun-temurun oleh Suku Tengger, sebuah komunitas yang mendiami lereng-lereng Gunung Bromo di Jawa Timur. Upacara ini tidak hanya merupakan ekspresi kepercayaan spiritual, tetapi juga simbol kekuatan dan ketahanan budaya dalam menghadapi perubahan zaman. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang Upacara Kasada dan makna yang melekat di dalamnya.

  1. Sejarah dan Asal Usul Upacara Kasada
    Upacara Kasada dilaksanakan setiap tahun dalam kalender Tengger, yang jatuh pada bulan Kasada, sesuai dengan kalender lunisolar tradisional. Tradisi ini didasarkan pada legenda Joko Seger dan Roro Anteng, pasangan pendiri kerajaan Tengger yang meminta bantuan dewa gunung untuk dikaruniai anak. Ketika keinginan mereka terkabul, mereka harus memenuhi janji untuk mengorbankan anak bungsu mereka. Legenda ini berakhir dengan dewa gunung menyelamatkan anak tersebut, dan sebagai ganti, Suku Tengger melakukan ritual pengorbanan setiap tahun sebagai bentuk syukur dan penghormatan.
  2. Ritual dan Pelaksanaan Upacara Kasada
    Upacara Kasada berlangsung di kompleks pura Luhur Poten yang terletak di kaki Gunung Bromo. Ritual dimulai pada tengah malam dan berlangsung hingga fajar, dengan serangkaian doa dan upacara pembersihan. Puncak dari upacara adalah ketika para peserta, yang mengenakan pakaian adat Tengger, mendaki ke puncak Gunung Bromo untuk melemparkan sesaji ke dalam kawah gunung. Sesaji tersebut berupa hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, hingga ternak kecil, yang dipercaya sebagai simbol rasa terima kasih kepada dewa-dewa.
  3. Makna dan Filosofi Upacara Kasada
    Upacara Kasada mengandung makna yang mendalam bagi masyarakat Tengger. Ritual ini tidak hanya sebagai pengingat atas asal usul dan kepercayaan mereka, tetapi juga sebagai pelajaran tentang pengorbanan, keseimbangan alam dan manusia, serta pentingnya kebersamaan dan gotong royong. Upacara ini mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam sekitar dan kekuatan yang lebih besar di luar diri mereka.
  4. Upacara Kasada dan Pariwisata
    Upacara Kasada telah menjadi daya tarik wisata yang signifikan, menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan langsung keunikan tradisi ini. Pemerintah lokal dan masyarakat Tengger telah berupaya menjaga keaslian ritus ini sekaligus menyambut wisatawan yang ingin mengalami dan memahami warisan budaya yang kaya ini.
  5. Pelestarian Tradisi di Tengah Modernitas
    Ketahanan Upacara Kasada dalam menghadapi modernitas menjadi bukti kekuatan tradisi dan kepercayaan Suku Tengger. Meski dihadapkan pada tantangan modernisasi dan perubahan sosial, komitmen Suku Tengger terhadap pelestarian budaya mereka adalah sebuah contoh tentang pentingnya menjaga identitas dan warisan budaya.

Upacara Kasada adalah cerminan dari identitas yang kuat dan kekayaan budaya Suku Tengger. Tradisi abadi ini bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang penghargaan terhadap leluhur, alam, dan nilai-nilai yang menjadi fondasi kehidupan mereka. Dalam perayaan yang penuh warna dan makna ini, kita diajak untuk menghormati keberagaman dan keunikan budaya yang masih terjaga hingga hari ini. Dengan terus dilestarikan, Upacara Kasada akan tetap menjadi saksi bisu dari kekayaan tradisi dan spiritualitas di Indonesia.