Tasmanian Devil (Sarcophilus harrisii), atau yang dikenal di Indonesia sebagai Setan Tasmania, merupakan spesies marsupial pemangsa yang hanya ditemukan di pulau Tasmania, Australia. Dengan karakteristik fisik dan suara mengaum yang khas, hewan ini telah menjadi simbol ikonik dari keanekaragaman hayati Tasmania. Namun, setan Tasmania saat ini menghadapi tantangan serius untuk kelangsungan hidupnya. Artikel ini akan membahas tentang ciri-ciri, perilaku, dan upaya konservasi yang dilakukan untuk melindungi hewan unik ini.

I. Ciri-Ciri Fisik Tasmanian Devil
Setan Tasmania adalah marsupial terbesar yang masih hidup setelah kepunahan Tasmanian Tiger (Thylacine) pada abad ke-20. Mereka memiliki bulu hitam dengan bercak putih pada dada dan punggung, bertubuh kekar dengan kepala besar dan rahang yang kuat, yang memungkinkan mereka untuk mengunyah daging dan tulang dengan mudah.

II. Perilaku dan Habitat
Setan Tasmania dikenal karena sifatnya yang soliter dan teritorial. Mereka aktif terutama di malam hari (nokturnal) dan beristirahat di sarang atau gua selama siang hari. Habitat alami mereka meliputi hutan lebat, padang semak, dan perbatasan pertanian.

III. Diet dan Pola Makan
Sebagai karnivora, setan Tasmania memakan berbagai jenis daging, termasuk bangkai, burung, ikan, dan mamalia kecil. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa dan pengurai, membantu menjaga keseimbangan alam.

IV. Reproduksi dan Siklus Hidup
Setan Tasmania berkembang biak pada musim panas, dengan betina dapat melahirkan hingga empat anak. Seperti marsupial lainnya, bayi setan Tasmania yang baru lahir sangat kecil dan akan terus berkembang dalam kantong ibu mereka.

V. Ancaman dan Penyakit Devil Facial Tumour Disease (DFTD)
Populasi setan Tasmania telah menurun drastis sejak pertengahan tahun 1990-an karena penyebaran Devil Facial Tumour Disease (DFTD), sebuah penyakit kanker yang ditularkan melalui gigitan dan sangat mematikan. Penyakit ini telah menyebabkan penurunan lebih dari 80% populasi setan Tasmania.

VI. Upaya Konservasi
Berbagai upaya konservasi telah dilakukan, termasuk program pembiakan di penangkaran, penelitian medis untuk mengembangkan vaksin terhadap DFTD, dan pembentukan populasi asuransi di pulau-pulau bebas penyakit dan di daratan Australia.

VII. Kesimpulan
Setan Tasmania adalah bagian penting dari warisan alam Tasmania dan dunia. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan dan penelitian ilmiah, ada harapan bahwa hewan ini dapat diselamatkan dari ambang kepunahan. Keberhasilan dalam melindungi setan Tasmania tidak hanya akan menyelamatkan spesies ini, tetapi juga akan menjaga kesehatan ekosistem di mana mereka berperan vital.